Minggu, 30 Oktober 2011

Indahnya dunia tak seindah yang ku kira

Pemandangan yang elok di pandang mata, udara yang sejuk yang melegakan dada kini sesak terasa, dulu yang ada dalam benakku hanya bermain bersama teman sejawatku ,bermain ,tertawa, meski ada sedikit pertengkaran tapi hatiku terasa bahagia, tapi kini semuanya telah terpisah oleh waktu, mereka melangkah dan mencari kehidupannya masing masing, begitu juga aku. inikah kehidupan ? apa arti semua ini ?, air mataku terkadang keluar menetes tak terasa terbuai dalam lamunan, kepalaku tersa berat, dadaku teras sesak, pundakku terasa berat terbebani rasa tanggung jawab sebagai kepala keluarga, aku harus kerja keras , bajuku basah dengan keringat menantang teriknya matahari , hembusan angin bersama debu jalanan menghadangku, itulah yang kurasa. 
kadang aku berfikir apa arti keindahan dan kenikmatan dunia sebenarnya kalau masih banyak yang menangis bahkan sampai putus asa ingin cepat meninggalkan dunia karena merasa tidak tahan dalam menjalani hidupnya, kadang aku sering mendengar ungkapan mereka tentang kehidupan dunia"Dunia adalah kejam"kata mereka,sekejam apakah dunia itu?, karena keindahannya  tidak dapat di nikmati bagi mereka yang tidak dapat melihat, suara kicauan burung,  gemriciknya suara air dan dedaunan di terpa angin dak dapat dinikmati bagi mereka yang tidak dapat mendengar, lantas di mana kenikmatan dunia ? mana keindahan dunia ? ternyata kenikmatan dunia dan keindahannya hanya gambaran semata.
Dulu masa aku masih kanak kanak aku merasa bahagia meskipun aku tak punya apa apa, untuk  hiduppun aku numpang pada orang tuaku, hatiku tentram dan damai terasa, meskipun hidup seadanya. tak seperti sekarang ini, kebahagiaan, kedamaian yang dulu pernah ku rasakan hilang entah kemana, walaupun apa yang aku inginkan telah ku dapat, dan tak lagi merepotkan orang tua, karena aku sudah mandiri dan dewasa . terkadang aku menangis, hatiku terasa sedih dan pilu menyesali diri yang telah tertipu, tertipu oleh dunia, harta yang ku kira dapat membahagiakan ku ternyata salah , malah mejauhkanku dari kedamaian yang sempat hinggap di hati, hati terasa sesak terjajah oleh ketamakan harta dunia. kini aku sadar bahwa kenikmatan dan kedamaian hidup ada pada hati yang menerima, mensyukuri nikmat yang ada. yaa... Allah ampunilah atas kesalahan hamba, yang  telah menganiyaya diri hamba, hingga hamba telah lupa terhadapmu. dan tuntunlah ke jalanmu yang engkau ridoi. Amiin.       




Minggu, 23 Oktober 2011

MENCARI JATIDIRI

Ketika aku di lahirkan dari rahim ibuku , aku tidak tau apa dan siapa?, hingga  terbuka mataku, ku lihat mereka tersenyum bahagia sedangkan aku menangis,entah kenapa?, di belainya tubuh mungilku sembari di ninabobokan, hingga aku terlelap di buaiannya.perutku terasa lapar dan haus , aku hanya bisa menangis, karena aku tidak tau harus apa dan bagaimana?.hingga aku tumbuh dan berkembang menjadi anak anak, aku mulai di perkenalkan  bahasa dan nama benda, tiap kali aku di ajak berkeliling melihat keindahan alam semesta yang terhampar luas, begitu indah ku pandang ,angin yang berhembus begitu sejuk terasa di badanku,matahari pagi tersa hangat menerpa tubuhku.
Hari hariku hanya bermain,bermain bersama teman sejawatku ,berlari,melonpat lonpat,bercandaria, hatiku terasa gembira bahagia,dalam benakku hanya bermain , karena dunia ini adalah permainan,aku belum mengerti arti dari semua teka teki keindahan ini,karena aku masih kanak kanak.
Orang tuaku memasukkanku ke pendidikan agama dan umum, disitu aku mulai di gembleng,di perkenalkannya aku dengan  alam yang luas nan indah beserta isinya, di sisi lain aku juga di ajarkan tentang adanya tuhan , tuhan yang telah menciptakan dan memelihara alam semesta beserta isinya, surga dengan kenikmatannya, dan neraka dengan kepedihannya, aku juga di ajarkan tentang etika dan tanggungjawab sebagai manusia, karena manusia adalah mahluk yang berakal, juga di ajarkan bagaimana dan apa yang harus dilakukan dalam mengemban suatu amanah ketika aku baligh nanti.
Kini masa balighku telah tiba karena aku telah mimpi dan darah haidku telah tiba, menandakan aku telah  baligh dan tanggung jawabku sebagai manusia kini ada di pundakku, oh.. tuhan Allah yang maha kuasa bimbinglah hamba ini menuju jalanmu.